KUCING HITAM, KUCING PUTIH

Ada istilah yang sangat terkenal “Tidak peduli warna kucing, yang penting dapat menangkap tikus.” Kalimat tersebut dipopulerkan oleh Deng Xiaping Bapak Reformasi Tiongkok di era tahun 1980-an. Deng Xiaping pertama kali membuka pintu Tiongkok terhadap masuknya investasi asing dalam rangka melawan kemiskinan rakyatnya. Beliau memperkenalkan sistem Sosialis – Kapitalisme yang merupakan penggabungan dari dua sistem ekonomi umumnya. Beliau tidak terlalu peduli dengan jargon-jargon ideologi, baginya yang penting dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi kemiskinan di Tiongkok.

Belajar dari istilah “Tidak peduli warna kucing, yang penting dapat menangkap tikus.” menyiratkan bahwa kita harus fokus kepada hasil. Cara bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Tidak peduli mau pakai online, offline, word of mouth, reseller, agen, door to door.. yang penting omset, omset dan omset. Tidak peduli siapa yang membantu jual, apakah mau dimerekin dengan merek lain, atau merek sendiri, mau lewat koperasi, UKM atau jalur CSR perusahaan, jumat berkah dan lain sebagainya.. yang penting sekali lagi : omset, omset dan omset.

Usaha membutuhkan omset untuk bertahan hidup, apalagi di masa pandemi yang membatasi pergerakan sehingga omset terganggu. Oleh karena itu fokus utama harus kepada omset, namun dengan pikiran terbuka, dengan cara-cara baru, saluran-saluran baru, peluang-peluang baru.. “Tidak peduli warna kucingnya, yang penting dapat menangkap tikus.” Jangan takut berlelah-lelah, jangan arlergi terhadap kompetitor, jangan trauma bekerja sama, jangan berprasangka tanpa bukti yang akurat, jangan menyalahkan kondisi.  Lakukan apapun yang diperlukan dengan sepenuh hati. Mungkin kini saatnya untuk kembali merenung ke dalam diri, mengasah gergaji yang kita punya agar menjadi tajam kembali, beristirahat sejenak mengevaluasi kondisi dan melihat peluang; sebelum bergerak melesat mencapai target demi target.

Selalu ciptakan nilai, hidup maksimal

Wujudkan Usaha Kaya Mulia..

(HH)

Leave a Reply